Medan.top – Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi, Nadiem Makarim diminta memasukkan mata pelajaran khusus yang mengajarkan tentang perilaku, etika dan kesopanan bagi seluruh jenjang pendidikan di Tanah Air.
Hal ini dianggap perlu, kata Anggota Komisi A Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Sumatera Utara (Sumut), Rudi Alfahri Rangkuti, agar generasi muda bangsa ini kedepannya memiliki karakter dan perilaku yang sopan serta bertutur kata santun saat menjadi pemimpin atau pengayom masyarakat.
“Saat ini yang dibutuhkan dalam dunia pendidikan adalah mata pelajaran yang membentuk karakter, perilaku dan tutur kata yang sopan, baik serta santun. Sehingga, selain pintar, jenius dan cerdas, generasi muda bangsa ini juga memiliki perilaku dan tutur kata yang santun dan sopan,” katanya kepada Kitakini.news diruang kerjanya, gedung dewan Jalan Imam Bonjol Medan, Rabu (3/11/2021).
Rudi mengatakan hal ini dalam menanggapi maraknya pemberitaan di media maupun informasi melalu media sosial, terhadap sejumlah oknum aparat penegak hukum yang dinilai kurang dalam memberikan pengayoman dan pandangan kepada masyarakat. Sehingga terkadang membuat keputusan yang dinilai kurang tepat dan terkesan merugikan.
Tidak hanya itu, jelas Rudi, oknum aparatur sipil negara (ASN) yang ditempatkan pada instansi yang kesehariannya melayani masyarakat, juga dinilai jarang memberikan pelayanan yang baik.
“Kebanyakan dari para oknum ASN ini dalam memberikan pelayanan, tidak ramah, tutur kata terkadang cetus dan terkesan cuek. Padahal sebagai ASN, sudah menjadi kewajiban memberikan pelayanan dengan ramah, bertuturkata yang santun kepada masyarakat. Sehingga masyarakat pun merasa ‘welcome’ dengan pelayanan yang diberikan,” terangnya.
Maka dari itu, lanjut Politisi Partai Amanat Nasional (PAN) ini meminta Nadiem Makarim dan instansi kementerian yang memiliki pendidikan khusus, seperti STAN, STPDN dan lainnya termasuk TNI/Polri, agar lebih memberikan pengajaran khusus tentang perilaku yang baik, tutur kata yang santun dan nilai-nilai kesopanan yang lebih mendalam lagi.
“Sehingga kejadian yang akhir-akhir ini terjadi, tidak lagi terulang. Apalagi kepada generasi bangsa ini kedepannya. Dimulai dari sekarang Nadiem Makarim dan kementerian yang memiliki sekolah khusus, serta TNI/Polri, harus mengedepankan pembelajaran itu,” tandasnya.
Redaksi