Medan.top – Ketua MUI Medan, periode 2021-2026 sudah terpilih. Ketua MUI sebelumnya, Prof H Mohd Hatta pun menyampaikan pesan kepada seluruh pengurus MUI Kota Medan masa khidmat 2021-2026. Yakni untuk tetap menjalankan tugas dan fungsi MUI dalam membangun warga Kota Medan yang Rahmatan Lil’alamin.
“MUI telah berusaha menjadikan keberadaannya yang tidak terpisahkan dari bangsa ini. Berbagai kegiatan sudah dilakukan. Terutama keharmonisan internal dan eksternal umat Islam sendiri. Untuk itu ulama mampu mengendalikan diri agar tidak berada pada konflik,” ucapnya usai Musyawarah Daerah (Musda) VIII MUI Kota Medan tahun 2021, di Aula Kantor MUI Kota Medan, Selasa (30/3/2021).
Untuk itu, lanjutnya, program kerja pengurus MUI Kota Medan selanjutnya harus kembali pada fungsi MUI. Yaitu sebagai pewaris tugas nabi, pemberi fatwa, tausiyah, pembimbing dan pelayan umat. Serta menjadi penyeru kebaikan dan mencegah kemungkaran.
“Alhamdulillah selama in MUI telah memberikan penerangan berupa fatwa terhadap berbagai persoalan kehidupan kemasyarakatan. Karena MUI sebagai pembimbing dan pelayan umat. Maka diharapkan kepengurusan MUI dapat melayani umat Islam dan masyarakat luas dalam memenuhi harapan, aspirasi dan tuntutan umat Islam. Sebagai gerakan amar ma’ruf nahi mungkar,” ungkapnya.
Prof Hatta menuturkan menjalankan fungsi dan tugas sebagai ulama di MUI itu tidak semudah mengatakannya. Tapi jika dilakukan bersama-sama dengan tujuan amar makruf nahi mungkar dengan merangkul umat. Bukan dengan memukul untuk menyampaikan kebenaran Islam sebaik-baiknya.
Tanggungjawab Ulama Sangat Besar
Dia juga bilang tanggungjawab ulama sangat besar, bagaimana masyarakat berharap kepada ulama menjawab segala persoalan. Misalnya menjelang Ramadan ini, ada banyak pertanyaan apakah sudah bisa ikut shalat tarawih secara normal, ceramah-ceramah dilaksanakan. “Ini membuktikan masyarakat ingin bimbingan dari MUI karena keberadaan MUI untuk mewujudkan warga kota Medan yang Rahmatan Lil’alamin,” tutur Prof Hatta.
Asisten Perekonomian dan Pembangunan Setdako Medan, Khairul Syahnan berpesan agar pengurus MUI mampu menjadi contoh yang menunjukkan jati diri Kota Medan sebagai kota berbilang kaum. Tetap menjunjung tinggi prinsip toleransi. Namun tetap istiqomah berjuang di jalan Allah. Hingga menolak segala bentuk kebatilan. MUI kota Medan juga harus menjaga agar berada di jalan lurus yang oleh Allah. Apalagi saat ini peran alim ulama akan terasa signifikan sebagai salah satu pemersatu bangsa,” tandasnya.