Medan.top – Asisten rumah tangga (ART) Desiree Tarigan, Irni mengaku dianiaya dan disekap atas arahan sang majikannya. Irni bahkan membuat laporan ke Polda Metro Jaya terkait dugaan dan penganiayaan terhadapnya pada Rabu (7/4/2021) lalu.
Pengakuan Irni semakin menambah kisruh rumah tangga Desiree Tarigan dengan Hotma Sitompul. “Itu fitnah, enggak benar,” ujar Desiree saat ditemui awak media di kantor Komnas Perempuan, Jakarta, Kamis (8/4/2021).
Begitupun Desiree enggan menanggapi lebih banyak soal tudingan ART-nya itu. Ibunda Bams eks Samsons itu hanya mengatakan akan memberikan bukti-bukti terkait tuduhan itu. “Nanti kita buktikan,” ujar istri Hotma Sitompul santai.
Tak ketinggalan Bambang Reguna Bukit alias Bams juga ikut buka mulut. Senada dengan sang ibunda, Bams juga mengatakan agar tunggu saja kedepannya terkait tuduhan itu.
Menurutnya bukti-bukti yang dimiliki pihaknya telah menjadi urusan polisi karena sudah dilaporkan. Ia juga menjelaskan bahwa bukti-bukti itu kalau diungkap ke masyarakat, bisa membuat malu pihak lawannya.
“Nanti lihat saja. Karena kejadiannya pun kalau sampai kita buka akan lumayan memalukan untuk pihak sana. Kita juga punya bukti-bukti soalnya. Jadi kalau itu buat konsumsi publik lumayan memalukan,” tutur Bams.
Mengaku Terima Kekerasan Verbal dan Dituding Memata-matai
Sementara itu dalam pengakuannya ART Irni menuturkan bahwa ponsel miliknya sempat disita. Ia juga mengaku menerima kekerasan verbal dan dituding mendapatkan bayaran untuk ‘memata-matai’.
“Udah gitu, saya dicaci maki sama orang tersebut. sampai dituding merusak rumah tangganya. Dituding menerima bayaran dari orang-orang untuk mematai. Itu semua tidak benar,” bilangnya.
Bukan hanya itu, perempuan ini juga mengaku tidak diperbolehkan keluar dari rumah dan selalu diawasi oleh dua orang yang berinisial N dan S. Bahkan, mirisnya ia harus meminta izin terlebih dahulu untuk menggunakan toilet.
“Handphone saya disita. Saya dicaci maki terus. Pada saat itu tanggal 24 Februari, saya tidak diperbolehkan keluar dari rumah. Saya di dalam kamar pun diawasi terus,” bebernya.
Dia juga menuturkan, matanya dicolok-colok, dicaci maki dan disebut gila. Irni juga mengaku orang yang berinisial B dan D juga ikut memakinya dengan istilah binatang dan mengancamnya ke penjara. “Saya tak tahan. Saya sudah mengundurkan diri, dan gaji saya tidak dibayar penuh,” ungkap ART yang telah bekerja sebagai ART selama 3 tahun lebih ini.