Medan.top – Rumah sakit harus bersedia 100 persen ruang perawatan untuk penanganan pasien Covid-19. Himbauan oleh Juru Bicara Vaksinasi Covid-19 Kementerian Kesehatan, Siti Nadia Tarmizi ini lantaran penambahan ruang rawat sebagai antisipasi lonjakan kasus. Sehingga RS tidak kolaps menangani pasien Covid-19.
“Antisipasi peningkatan laju kasus RS harus mengonversi tempat perawatannya. Yakni menjadi tempat perawatan Covid-19. Bisa sampai 100 persen jika memang perlu (untuk Covid-19),” katanya, Minggu (20/6/2021).
Nadia juga mengimbau agar dinas kesehatan di daerah membuat sistem rujukan antar rumah sakit. Baik swasta dan RS pemerintah. Terutama dalam menangani pasien Covid-19, agar lebih efektif.
“Selain itu juga membuat sistem rujukan antar RS baik swasta-pemerintah,” kata Nadia.
Beberapa daerah yang kabarnya mengalami peningkatan kasus Covid-19, hingga keterpakaian tempat tidur atau bed occupancy rate (BOR) melebihi 70 persen. Seperti Jawa Barat, Jakarta, dan Bodetabek.
Sementara lonjakan kasus di Ibu Kota terlihat dari penambahan kasus harian selama tiga hari beruntun. Berdasarkan laporan harian Satgas Covid-19; pada Kamis (17/6/2021) tercatat penambahan sebanyak 4.144 kasus, lalu Jumat (18/6/2021) sebanyak 4.737 kasus; kemudian pada Jumat (20/6/2021) sebanyak 4.895 kasus.
10 Juta Bulk Vaksin Sinovac Tambahan Datang
Sementara langkah antisipasi penyebaran Covid-19, pemerintah Indonesia kembali kedatangan vaksin Covid-19 Sinovac dari China, Minggu (20/6/2021). Situs resmi kementerian kesehatan merilis, menerima sebanyak 10 juta bulk vaksin dari Bandara Soekarno-Hatta, Banten.
Kedatangan vaksin ini merupakan kedatangan tahap ke-17 yang berjarak kurang dari sepuluh hari dari kedatangan satu juta vaksin Sinopharm sebelumnya, Jumat (11/6/202`).
Sekjen Kemenkes drg. Oscar Primadi, MPH mengatakan dengan kedatangan vaksin tahap ke-17 maka pemerintah Indonesia sudah menerima vaksin hingga Minggu (20/6/2021) berjumlah 104.728.400 dosis. Rinciannya yakni, 3 juta dosis vaksin Sinovac dalam bentuk jadi, 91,5 juta dosis vaksin Sinovac dalam bentuk bulk, 8.288.000; dosis vaksin Astrazeneca dalam bentuk jadi; dan 2 juta dosis vaksin Shinoparm dalam bentuk jadi.
”Tentunya pemerintah selalu hadir dalam rangka mengamankan sekitar 426,8 juta dosis vaksin Covid-19. Upaya ini merupakan penyediaan berbentuk kerjasama bilateral, multilateral, dan eksplorasi pembuatan vaksin Cvodi-19 dalam negeri,” terang Oscar lebih lanjut.