Medan.top – Dewan Energi Mahasiswa (DEM) Sumut meminta agar pemerintah menghentian pembangunan fasilitas unit PLTU baru di Pangkalan Susu. Karena PLTU menggunakan batubara sebagai bahan bakarnya.
Anggota Dewan Energi Mahasiswa (DEM) Sumut, Mutiara Firanty menjelaskan potensi energi di Sumut sangatlah banyak. Namun batubara bukanlah solusi yang tepat. Karena Sumut memiliki banyak potensi energi lain.
“Perlu disadari bahwa kita berada di garis sinar matahari yang maksimal dari seluruh dunia. Maka harapannya dapat dimanfaatkan itu,” ucapnya, Rabu (31/3/2021).
Karenanya, DEM Sumut mendeklarasikan penghentian pembangunan fasilitas unit PLTU baru di Pangkalan Susu. Dan mengganti sumber energi batubara menjadi sumber energi terbarukan. Yakni angin, cahaya matahari, air, panas bumi, juga kekuatan ombak.
Selanjutnya tidak lupa juga untuk memperbaharui dan mengharmoniskan semua kebijakan dan peraturan perundangan. Agar berpihak pada energi terbarukan, termasuk membangun mekanisme insentif kepada energi terbarukan atau disinsentif kepada energi batubara.
SDA Sumut Juga Berlimpah
Sebelumnya, Presiden DEM Sumut, Raden Haitami Abduh, menyatakan bahwa potensi SDA di Indonesia khususnya Sumut sangat berlimpah. Tapi pemanfaatan SDA dan SDM sangat belum maksimal.
“Hari ini batubara masih saja menjadi prioritas utama. Padahal, batubara memiliki banyak sekali dampak negatif. Mulai proses pertambangannya sampai pengelolaannya,” ucapnya dalam kegiatan bertajuk Kombur Energi Internal DEM Sumut dengan tema “Potensi Energi Sumut, Apakah Batu Bara Pilihan Strategisnya?, beberapa waktu lalu.
Dijelaskannya, alam dieksploitasi untuk mendapatkan batubara. Bekas galian seakan-akan tidak lagi menjadi hal yang perlu dipertanggungjawabkan. Proses pengangkutan batubara melalui jalur laut tidak jarang membuat batu bara tumpah ke laut dan membuat pencemaran. Limbah serta asap pabriknya juga tidak terkontrol. Sehingga banyak mengganggu kenyamanan dan sangat berbahaya bagi mahkluk hidup. Sudah jelas bahwa batubara harus segera kita tinggalkan dan beralih kepada energi yang lebih bersih.
“Kita sebagai mahasiswa yg tergabung dalam DEM SUMUT harus mengawal ini. Juga mendukung pemerintah dalam proses transformasi dari energi fosil serta buruk menuju energi baru terbarukan yang lebih baik,” katanya.
Apalagi penggunaan batubara menghasilkan limbah B3 (bahan berbahaya dan beracun), dapat merugikan. Lantaran menyebabkan masyarakat terjangkit penyakit pernafasan.