Medan.top – Kenaikan UMP di Sumut Tahun 2022 hanya Rp23.186, yakni dari Rp2.499.423 (2021) menjadi 2.522.609. Upaya selanjutnya adalah dengan membantu memenuhi kebutuhan masyarakat lewat bantuan sosial (bansos). Pemerintah harus sebar bansos, khususnya bagi kaum buruh, atau masyarakat kurang mampu pada umumnya.
Pengamat ekonomi dari UIN Sumut Gunawan Benjamin menuturkan pemerintah harus melakukan pemetaan dengan mendata setiap perusahaan dalam implementasi kebijakan upah. Bagi perusahaan yang tidak menaikkan upah melebihi batas UMP. Maka bantuan sosial kepada buruhnya menjadi skala prioritas.
“Atau lewat skema tertentu yang memungkinkan bagi kaum buruh untuk bisa mendapatkan bansos tersebut,” ungkapnya, Senin (22/11/2021).
Kata Gunawan, sebar bansos ini masih jadi salah satu cara untuk menutup kebuntuan akibat dari industri yang tidak berkinerja baik karena terpapar pandemi. Sehingga kenaikan upah hanya sebesar besaran inflasi. Dan bukan hanya kaum buruh, daya beli masyarakat miskin juga harus tetap terjaga dengan bansos itu sendiri.
“Lakukan pengendalian harga. Di mana dalam hal ini konteksnya adalah menjaga inflasi agar tidak terjadi lonjakan harga. Karena inflasi atau kenaikan harga barang dan jasa ini nantinya juga turut membebani masyarakat pada umumnya. Bukan hanya kaum buruh. Selanjutnya pemerintah memastikan bahwa semua perusahaan memenuhi ketentuan dalam kebijakan kenaikan UMP tersebut,” beber dia.
Gunawan menilai, setiap tahun pemerintah, buruh dan perusahaan akan terus beradu argumen dengan rencana kenaikan upah. Terlebih dengan tahun tahun di mana kondisi ekonomi tidak menentu seperti sekarang ini. Jadi tugas besar kita bersama adalah menjaga agar ekonomi tidak terpuruk lagi seperti tahun kemarin hingga hari ini.
“Salah satu upaya bersama yang bisa kita lakukan adalah dengan mewaspadai dan menghindarkan kita dari gelombang covid 19 lanjutan. Karena masalah kenaikan upah yang sangat kecil tersebut pada dasarnya tidak terlebas dari masalah penyakit yang timbul karena covid 19. Yang telah merusak sendi-sendi perekonomian,” pungkasnya.
Redaksi