Medan.top – Stabilitas sistem keuangan pada September 2021 terjaga dengan kinerja yang bertumbuh positif. Terlihat pada pertumbuhan kredit dan penghimpunan dana di pasar modal. Seiring terkendalinya pandemi Covid-19 dan meningkatnya aktivitas perekonomian.
Dalam rilisnya, Ketua Dewan Komisioner OJK, Wimboh Santoso mengatakan aktivitas perekonomian global mulai pulih. Sejalan penyebaran Covid-19 varian delta mulai mereda dan peningkatan vaksinasi khususnya di negara berkembang.
“OJK secara berkelanjutan melakukan asesmen terhadap sektor jasa keuangan dan perekonomian. Yakni untuk menjaga momentum percepatan pemulihan ekonomi nasional serta terus memperkuat sinergi untuk menjaga stabilitas sistem keuangan,” katanya.
Dia menambahkan untuk kredit perbankan terus meningkat dan tumbuh 2,21 persen yoy (3,12 persen ytd) pada September 2021. Pertumbuhan kredit di sektor transportasi, pertanian, rumah tangga dan konstruksi juga tumbuh positif. Dana Pihak Ketiga (DPK) tumbuh capai 7,69 persen yoy.
Sedangkan penghimpunan dana di pasar modal hingga 26 Oktober 2021 telah mencapai Rp273,9 triliun atau meningkat 282,8 persen dari periode yang sama tahun lalu, dengan 40 emiten baru.
“NAB Reksa Dana juga meningkat diiringi pertumbuhan jumlah investor domestik yang mencapai 6,4 juta investor,” katanya.
Pada September 2021, penyaluran pembiayaan Fintech P2P Lending tumbuh mencapai Rp27,48 triliun atau meningkat 116,2 persen yoy.
“Sementara, piutang perusahaan pembiayaan melanjutkan tren perbaikan meskipun masih terkontraksi dengan tumbuh -7,0 persenyoy,” ujarnya. Hingga September 2021, profil risiko lembaga jasa keuangan terjaga dengan rasio NPL gross tercatat sebesar 3,22 persen (NPL net: 1,04 persen) dan rasio NPF Perusahaan Pembiayaan turun pada 3,85 persen.
Likuiditas industri perbankan berada pada level yang memadai. Rasio alat likuid/non-core deposit dan alat likuid/DPK masing-masing pada level 152,8 persen dan 33,53 persen, jauh di atas threshold masing-masing sebesar 50 persen.
Redaksi
