Medan.top – Seorang Tenaga Kerja Indonesia (TKI) asal Kota Siantar bernama Jonathan Sihotang (32), terancam hukuman mati di Malaysia lantaran menjadi terpidana kasus pembunuhan terhadap majikannya, Sia Seok Nee (44). Orang tua korban berharap, pemerintah Indonesia bisa membantu putra mereka lolos dari ancaman hukuman mati.
Harapan itu disampaikan pasangan suami istri (Pasutri) Asdin Sihotang (58) Maslina Nainggolan (60). Dia juga telah berkirim surat kepada Presiden Joko Widodo, Harapannya. pemerintah Indonesia bisa memberikan bantuan kepada Jonathan Sihotang.
Ditemui wartawan di kediamannya Jalan Damar, Kecamatan Siantar Utara, Senin (6/7), mereka bercerita kalau putra ketiganya terancam hukuman mati kasus pembunuhan yang menjeratnya. Kasus itu bergulir di Kilang Toto Food Trading, Kampung Selamat, Tasek Gelugor pada 19 Desember 2018 silam.
Sementara itu, dalam waktu dekat, kasusnya akan diputuskan hakim Pengadilan Malaysia, atau putusan ketiga kalinya setelah pengadilan tingkat pertama dan tingkat banding menjatuhkan vonis mati.
“Harapan kami kepada bapak Jokowi, kepada DPR RI dan kepada Marga Sihotang se Indonesia. Bantulah kami agar hukuman anak kami bisa ringan,” kata Asdin, ayah kandung Jonathan.
Orang Tua Sebut TKI Terancam Hukuman Mati karena 3 Tahun tak Digaji
Sembari memegang salinan surat permohonan yang dikirimkan ke Presiden lewat Kantor Pos, Asdin membeberkan anaknya terpaksa membunuh. Dia mengatakan, hal itu tidak lepas dari sikap majikannya yang tidak memberikan gaji selama satu tahun kerja.
Sementara Jonathan kala itu hendak pulang ke Siantar untuk melihat buah hatinya yang masih bayi.
“Majikan yang dibunuh ini majikan yang kedua. Kalau majikan pertamanya cukup baik, tapi sudah meninggal. (Yang dibunuh) menantu majikan pertamanya,” kata Asdin.
Sepengetahuan Asdin, anak ketiganya dari empat bersaudara itu sudah bekerja cukup lama dengan majikannya. Selama ini hubungan mereka cukup baik, bahkan Jonathan sudah pernah pulang ke Kota Siantar, saat itu semua hak-haknya diterima dengan baik.
Hubungan Jonathan selama ini tidak ada persoalan bahkan Jonathan dipercaya banyak hal, termasuk mengantar jemput dan tidur sama dengan anak dari majikan yang dibunuhnya. Persoalan muncul saat Jonathan tidak bisa membendung emosinya, karena majikannya melemparkan sebagian upahnya ke bagian wajah Jonathan.
“Mungkin karena kesalnya, Jonathan spontan mengambil parang daging yang tidak jauh dari mereka,” kenang Asdin sembari menitikkan air mata.
Parluhutan Banjarnahor dari Lembaga Bantuan Hukum (LBH) menambahkan, selama ini Indonesia dan Malaysia memiliki hubungan bilateral yang cukup baik. Ia meyakini, hal itu bisa menjadi salah satu modal untuk meringankan hukuman bapak dua anak itu.
“Hubungan pak Jokowi dengan Perdana Menteri Malaysia ada hubungan khusus. Melalui lobi-lobi politik mungkin bisa agar dihukum ringan, tidak hukuman mati,” ujarnya.
Kontributor: Tanjung