Medan.top – Jalur khusus afirmasi menjadi salah satu incaran siswa yang ingin masuk SMA negeri. Dalam jalur afirmasi ini, Dinas Pendidikan Sumut menetapkan anak tenaga kesehatan yang meninggal lantaran Covid-19 bisa masuk melalui afirmasi.
Kadis Pendidikan Sumut Syaifuddin menyampaikan, telah melakukan persiapan PPDB dengan menjemput berbagai masukan dari berbagai pihak. Termasuk DPRD dan pemerintah kabupaten/kota, serta membuat persyaratan pendaftaran yang tidak membuat calon pendaftar kesulitan.
Adapun soal jalur khusus seperti afirmasi untuk siswa dari keluarga kurang mampu. Kemudian anak panti asuhan, atau anak tenaga kesehatan yang meninggal dunia dalam penanganan Covid-19. Serta penyandang disabilitas. Begitu juga jalur perpindahan orangtua, kita akan memastikan kebenarannya.
“Pak Gubernur minta kita hati-hati, karena pengalaman yang lalu ada beberapa catatan yang harus kita perbaiki,” ucapnya.
Belajar Tatap Muka
Kemungkinan belajar tatap muka, kata Syaifuddin, Dinas Pendidikan Sumut menegaskan saat ini pelaksanaan vaksinasi bagi guru/tenaga pendidik hampir 60%. Padahal targetnya sebesar 70% dari jumlah guru.
Begitu juga dengan persiapan di sekolah, pihaknya akan memperkuat unit kesehatan sekolah (UKS). Seperti menambah personel mulai dari tenaga kesehatan dan guru bimbingan konseling (psikologis). Bahkan jika perlu, akan mempersiapkan perawat, bekerja sama dengan Puskesmas.
“Kita tetap berusaha untuk tahun ajaran baru tatap muka dengan segala kesiapan. Tetapi itu terpulang kepada Pak Gubernur,” jelasnya.
Berdasarkan target penerimaan tahun ajaran baru 2021-2022, dari 18 cabang Dinas Pendidikan di Sumut, jumlah sekolah SMA sebanyak 472 dan SMK 270. Dengan target siswa yang akan di terima tahun ini untuk SMA sebanyak 92.377 dan SMK sebanyak 61.680 atau total 154.057 siswa.
Untuk rombongan belajar (rombel), targetnya sebanyak 2.559 untuk SMA dan 1.726 untuk SMK.